Cerita FCB : Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar Review

19.23 Anindita 1 Comments

Jerawat. Satu kata yang bisa jadi mimpi buruk untuk semua orang. Baik pria, wanita, usia remaja hingga dewasa bias bermasalah dengan jerawat.


 “Menurut Wikipedia, Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak [sebaceous gland] yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori –pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.” 

Saya memiliki kulit yang berjerawat sejak masa puber saya. Bertahun – tahun saya mencoba berbagai macam produk ada yang cocok, ada yang tidak berefek dan tentunya ada juga yang justru memperparah kondisi kulit saya.


Di usia saya yang menjelang 30 tahun ini saya baru menemukan teknik & rangkaian perawatan kulit yang bisa membantu memperbaiki kondisi kulit saya yang terlanjur rusak karena jerawat dan penggunaan berbagai macam produk selama bertahun – tahun. Tentunya teknik dan rangkaian ini telah melalui proses trial and error. Teknik ini saya sebut double triple. Apaan sih double triple? 

Teman – teman pasti pernah mendengar three step skin care ya? Yup! Cleansing – Toning – Moisturizing. Kalau double cleansing dan double toning juga pernah dengar ya? Double cleansing tentunya step pembersihan kulit dengan 2 cara/jenis pembersih yang berbeda, Misalnya step 1 dengan cleansing milk kemudian step kedua dengan facial wash. Double toning pun pengertiannya sama, step peringkasan pori-pori dengan 2 cara/jenis toner yang berbeda. Saya mencoba menggabungkan semua teknik tersebut. Jadi skin care routine saya urutannya kurang lebih sebgai berikut :

1.       Cleansing 1 : membersihkan kulit atau make up dengan grapeseed oil/make up remover oil base sambil dipijat lembut sampai semua make up terangkat, kemudian basuh dengan lap microfiber yang sudah dibasahi air [lebih bagus air hangat]
2.       Cleansing 2 : mencuci muka dengan Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar. karena saya menyukai efek busa, saya membusakan sabun ini dengan bantuan foam net. Ketika busanya dirasa cukup, basuh wajah dengan busa dari sabun dengan gerakan memutar ke seluruh wajah kemudian bilas dengan air dingin
3.       Toning 1 : gunakan toner dengan kapas, tepuk-tepuk sampai toner meresap dengan merata
4.       Toning 2 : lanjutkan dengan penggunaan face spray dengan air mawar, tepuk-tepuk sampai meresap lagi
5.       Bila sedang ada jerawat bisa menggunakan obat jerawat, biarkan meresap. Kalau kamu tidak berjerawat step ini bisa diganti dengan penggunaan serum atau essence
6.       Moisturizing 1 : menggunakan pelembab secara tipis dan merata keseluruh wajah sambal dipijat lembut sampai meresap
7.       Moisturizing 2 : saya menggunakan face oil 3-4 tetes dengan cara di”hangatkan” dengan diusap di telapak tangan dulu baru kemudian dipijat lembut sampai merata.

Waah ribet ya… Iya… tapi saya sangat puas dengan hasilnya. Eh, tapi tunggu deh… Ada yang aneh ngga dari step–step skin care saya diatas? Hayooooo… apa yang aneh? Hehehe… kalau ada yang menjawab saya tidak menyebut merk/brand produk selain di point 2, kamu benar! Kenapa begitu? Karenaaaaa… review ini saya akan focus membahas facial wash baru kesayangan saya ini. Please welcome… 

 Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar 

Mungkin ada yang belum familiar ya dengan merk PDC atau Poppy Dharsono Cosmetic. Wait, whaat? Poppy Dharsono bukannya fashion designer ya? Iya kamu ngga salah dengar koq. Ibu Poppy adalah fashion designer ternama Indonesia yang mengawali kariernya lewat dunia modeling semasa sekolah filmografi di IKJ & sekolah mode di ESMOD, Paris. Setelah selesai bersekolah ibu Poppy kembali ke Indonesia dan sukses merintis fashion brand dengan namanya sendiri. Di tahun 1989 Ibu Poppy merilis lini kosmetik pertamanya berupa parfum. FYI, parfum keluaran bu Poppy ini adalah parfum favorit Mama saya. Siapa sangka hampir 3 dekade berikutnya saya mendapat kesempatan mereview produk dari brand yang sama.



Oke, kembali ke facial cleansing bar lagi. Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar adalah sabun pembersih wajah yang mengandung Green Tea Extract dan Evening Primrose Oil (EPO). Green Tea (Camelia sinensis) Extract dipercaya mampu mengontrol kelebihan produksi minyak di kulit sekaligus mengurangi peradangan pada kulit. Green Tea Extract juga mengandung antioksidan yang tinggi sehingga membantu menangkal radikal bebas sehingga memperlambat proses penuaan dan kulit keriput. Evening Primrose (Oenothera biennis) Oil diklaim mampu mengurangi jerawat yang disebabkan ketidakseimbangan hormon serta memperbaiki tekstur wajah karena EPO mengandung asam linoleate, asam lemak esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh.

Sounds promising, right? Nah berikut ini foto before after saya setelah menggunakan Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar selama satu minggu. Kebetulan saya memulai penggunaan Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar ketika saya sedang dalam siklus menstruasi yang artinya jerawat sedang tumbuh subur di wajah saya. 


kiri : before - kanan : after


Yang saya sukai dari produk ini adalah kesan bersih yang ditinggalkan setelah mencuci muka. Aroma sabunnya juga lembut dan segar, menjadikan step mencuci muka jadi relaxing dan menyenangkan. Biasanya ketika saya mencoba produk sabun terutama yang berbentuk batangan, saya merasa kulit saya terlalu kesat bahkan kencang yang tidak wajar (Bahasa Depok-nya wajah saya seperti “ketarik” :p). Alhamdulillah saya tidak merasakan hal ini selama memakai Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar. Kulit saya tampak lebih cerah dan pori – pori kulit saya tampil lebih “sopan”. Jerawat yang muncul juga lebih cepat kempes dan mengering. Area dahi dan hidung juga terasa tidak berminyak. dan yang paling bikin saya happy adalah beberapa bekas jerawat tampak memudar!

kiri : before - kanan : after

Tapi sayangnya ada efek samping yang saya rasakan pada jari-jari tangan saya. Jari-jari tangan saya mongering dan beberapa sampai mengelupas. Untungnya masih bisa diatasi dengan memberi body lotion dan menambah konsumsi air putih. Setelah memasuki hari ke-5 pengelupasan pada jari-jari tangan saya mulai berkurang dan kulit jari saya menjadi lebih lembut. 


Sebenarnya satu minggu adalah waktu yang terlalu singkat untuk menyimpulkan kesan saya terhadap sebuah produk. Tapi, sejauh ini saya cukup puas dengan Poppy Dharsono Facial Cleansing Bar ini. Insya Allah, saya akan melanjutkan pemakaiannya, semoga semakin hari kondisi kulit wajah saya semakin membaik dan bisa jadi secantik Ibu Poppy Dharsono. Aamiin… Oia, yang berikut ini video ketika saya unboxing bingkisan yang saya terima dari PDC & IBF team. 


Rate : 4 / 5
Price : IDR 42.000,-
Store : Poppy Dharsono Store, LAZADA



1 komentar:

Review Greece Skirt by Vanilla Hijab

08.18 Anindita 0 Comments



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Hi Good People, apa kabar? Wah lumayan lama nih ngga posting artikel di blog. Maklum, saya sedang kedatangan tamu penting. Hihihi... Orang tua saya dari Depok sedang berkunjung ke Palembang. Happy sekali rasanya bisa menemani mereka ngobrol dan jalan – jalan disini. Tapi tenang, minggu ini akan ada postingan menarik yang sudah saya janjikan sejak minggu lalu di instagram saya.. So, please stay tune!

Kalau good people sudah baca posting blog saya yang ini, pasti bisa menebak isi postingan kali ini tentang apa. Yup, masih tentang Vanilla Hijab. Dalam kesempatan belanja kali ini saya membeli sebuah rok panjang yang disebut Greece Skirt. Warna yang saya pilih adalah Brulee (kuning muda). Motif Greece Skirt ini mengingatkan saya akan pola – pola klasik, namun warna – warna yang digunakan tetap bernuansa pastel, khas Vanilla Hijab. Untuk modelnya sendiri sangat sederhana, rok dengan siluet A area pinggang yang dibuat full karet sangat flexible untuk semua bentuk tubuh.
Bahan yang digunakan disebut Versace Premium Crepe, kainnya cukup tebal dan tidak transparan tapi cukup ringan dan ngga bikin gerah. Bagian dalam roknya dilapisi furing, jadi aman sentosa buat dipake jalan – jalan tidak perlu takut menerawang. Tapi untuk teman – teman yang berhijab, saya tetap menyarankan menggunakan inner lagi ya... Bisa berupa under-rok, pencil pants atau legging. 

Harga awal di website Vanilla IDR 180.000, tapi berhubung rok ini sudah sold out beberapa seller di IG menjual dengan harga bervariasi rata – rata diatas harga awal di website. Rok ini bisa kamu kenakan untuk berbagai event, dari yang casual sampai yang formal. Saya membuat 3 look untuk rok ini. Seperti apa ya jadinya? Keep on reading.. ;)

Look 1 : Sweet Casual

Saat pertama kali memegang Greece Skirt ini, langsung terlintas style yang saya sebut Sweet Casual. Bayangkan sore hari kamu ngopi – ngopi cantik di cafe sama sahabat – sahabat kamu. Untuk atasan saya memilih manset warna cream. Iiiih koq manset dijadiin baju luaran sih... Mungkin kamu berfikir tampilannya akan jadi kurang sopan ya. Eits tunggu dulu, ada tricknya supaya tidak terlihat seperti pakai manset. Pertama, pastikan tampilan bahan mansetmu cukup tebal & tidak mengilap. Kedua, pastikan ukuran manset kamu tidak ketat. Supaya terlihat chic saya mengubah hijab segi 4 menjadi outer untuk manset saya. Dipadu pashmina warna senada & flat shoes warna nude, tadaaa.. Jadilah tampilan Sweet Casual ini



Look 2 : Sporty Chic
Kalau kamu teman saya di sosial media, kamu pasti tau belakangan ini saya mulai concern soal kesehatan. Saya ikut kelas zumba, mengganti beras putih ke beras merah, menambah konsumsi sayur dan buah dll... Bahkan saya sedang tertarik sekali untuk mencoba berbagai jenis diet sehat. Yup healthy living is a new thing for me. Look yang kedua ini terinspirasi dari sana. Greece skirt saya padukan dengan bomber jacket warna Kuning muda yang senada dengan roknya. Selesai kah? Tentu belum, sporty look belum lengkap tanpa sneakers kan? Untuk hijab saya menggunakan pasmina dengan warna hitam. To sum up the whole look i use a simple black leather belt and tied it around my waist. Yay or nay? 


Look 3 : Quirky Formal
Apakah maxi skirt hanya bisa digunakan sebagai skirt? Tentu tidak, saudara – saudara. Look ke 3 ini membuktikannya. Duh lebay deh! >.< Hihihi... Jadi kunci style ini adalah memanfaatkan fleksibilitas karet pinggang dari Greece Skirt. Setelah kamu menggunakan inner berupa manset atau kemeja gunakan Greece Skirt seperti kamu menggunakan kemben di tempat spa kesayangan kamu. Untuk bawahannya padankan dengan pencil pants warna hitam. Area pinggang bisa kamu beri aksen dengan ikat pinggang atau bisa kamu biarkan jadi flare mini dress. Pasmina satin dan high heels warna hitam menjadi pelengkap look ini. 



Yeah... semoga Good people suka ya dengan ketiga look yang saya buat. Kalau kamu sudah coba salah satu look ini please do not hestite to tag me. Have a great time mix and match your maxi skirt!

0 komentar:

The Inspiring Story of Vanilla Hijab

01.19 Anindita 5 Comments



Adalah Atina, mahasiswi brilian dari Teknik Perminyakan ITB. Penyakit autoimun yang menggerogoti tubuh mudanya membuat Atina terpaksa menghabiskan sebagian besar waktunya menjalani pengobatan dan bedrest di rumah. Ketika mimpinya melanjutkan kuliah dan bekerja di perusahaan minyak dengan gaji melimpah harus pupus, Atina tidak menyerah.

 ... mimpi satu hilang, I made another one.

Super banget Atina ini! Untuk membantu meringankan biaya hidup dan biaya pengobatan Atina memutuskan ingin berjualan hijab. Simply because she found an interesting opportunity in modest clothing! Thanks to Instagram, Atina got a lot of inspiration. Seperti yang kita ketahui sejak tahun 2011 mulai bermunculan trend berhijab di kalangan remaja wanita yang di pelopori oleh Hijabers Community. Tahun 2013 Atina memulai usaha hijabnya hanya bermodalkan sebuah smartphone Blackberry & Ipad. Nama vanilla hijab dipilih karena Atina merasa nama tersebut lucu, manis & mudah diingat.

Atina (Founder) and her sister Intan (CEO)

Berawal dari spamming ke ratusan akun Instagram per hari, brand Vanilla mulai dikenal. Awalnya Atina hanya mengambil gambar kain – kain di toko dan mempostingnya di akun Ignya. Sistem preorder membuat Atina tidak memerlukan modal besar untuk memulai usahanya, bahkan nyaris 0 rupiah. Atina baru membeli kain ketia ada orderan datang. Pelan – pelan usaha Atina berkembang. Atina mulai memberanikan diri menyimpan stock kain. Ciri khasnya tetap dipertahankan, warna pastel dan desain yang simple.

@vanillahijab saat ini memiliki 550K followers. Dulu, transaksi vanilla hijab dilakukan secara manual. Terbayang kan bagaimana melayani ribuan pelanggan setiap kali open order. Customer berebut untuk order dengan mengirimkan format order. Mereka menyebut sistem penjualan ini dengan “flash sale” Untungnya sekarang ini Vanilla Hijab sudah di support dengan team IT yang juga membangun website LAZADA, MatahariMall dll. Saat ini produk vanilla Hijab semakin banyak dan berkembang. Clothing (@vanillaforclothing), bag (@vanillaforfashon) dan terakhir Vanilla Hijab meluncurkan seri hijab bermotif (@vanillaforbazaar) yang meskipun sudah di stock ribuan (yes, ribuan!) pieces tetap sold out dalam hitungan menit. 

tampilan web Vanilla hijab
Usahanya bukan tanpa hambatan, kegagalan produksi, kerugian puluhan juta hingga resiko lumpuh karena penyakit Atina jalani dengan semangat juang yang luar biasa. Dukungan kedua orang tua serta kakaknya, Intan (Now she become the CEO of Vanilla Hijab) Duuuh... jadi malu banget rasanya sama Atina. You can read more behind the scene story from this brand trough their @ceritavanilla account on instagram. Cerita ini saya post sebagai bahan untuk motivasi diri saya sendiri yang masih maju mundur cantik untuk memulai usaha clothing. Bismillah... Semoga semua berjalan lancar dan rencana launching Januari 2017 bisa terlaksana. Allahumma Aamiin..

Just.. Promise yourself: I WONT GIVE UP ON MY DREAM

Thank you Atina for your inspiring life story... :* I hope one day I can meet you in person, dear.

5 komentar: